Personal Digital Assistant (PDA) merupakan perangkat genggam yang dirancang untuk memudahkan penggunanya dalam aktivitas sehari-hari. Bentuknya mungil , mudah digenggam (handheld device; gadget), seukuran kantong (pocket-sized), layar sentuh (touch screen) dengan alat tulis khusus berbentuk pena (stylus) dan memiliki sistem operasi tertentu (misalnya: Palm OS, Windows Mobile/Pocket PC, GNU/Linux, Symbian OS).
Belakangan muncul konvergensi PDA dan telepon genggam (handphone) yang disebut PDA-Phone maupun SmartPhone dengan kemampuan koneksi nirkabelnya (wireless) seperti infra red (IrDA), Bluetooth maupun wifi (wireless fidelity). Berhubungan dengan fungsi teleponnya, maka bisa juga digunakan GPRS (General Packed Radio Services), CDMA (Code Division Multiple Access) dan yang sedang dikembangkan di Indonesia adalah EDGE (Enhanced Data rates for GSM Evolution).
Banyak model yang sudah beredar dengan segala kelebihan dan kekurangannya.
Sebagai dokter, perlukah kita menggunakan PDA?
Fungsi PDA bagi Dokter:
PDA dapat membantu kita dalam hal:
- mempermudah akses informasi pribadi (PIM-Personal Information Manager), daftar kontak, memo dan jadwal kegiatan (Task, To-do List)
- membaca artikel elektronik (e-book yang di-download dari internet)
- membagi informasi antar pengguna PDA secara nirkabel
- pembuatan resep online (berlaku di beberapa negara)
- mempermudah penyimpanan data pasien secara mobile (mobile EMR)
- mempermudah pekerjaan bidang anda sesuai dengan perangkat lunak (software) yang ada (misalnya: software Journal Club untuk yang senang melakukan penelitian)
- mempermudah penyimpanan informasi/data yang disinkronisasi dengan komputer/notebook
- mempermudah akses informasi ke database pasien (misalnya: koneksi PDA dengan server masing-masing poliklinik/bagian)
No comments:
Post a Comment