Sepanjang hidup kita jantung berdenyut sekitar sekali setap detik dan akan lebih sering saat kita melakukan aktivitas fisik. Kita semua tentu pernah merasakan diperiksa dengan stetoskop pada dada. Namun, tahukah Anda bagaimana gema bunyi detak jantung yang didengar dokter dari alat tersebut?
Saat akan mendengarkan jantung, dokter akan menyuruh kita menghirup dan menghembuskan napas secara alami, atau dengan ritmik tertentu. Dokter akan memindahkan stetoskop dari satu tempat ke tempat lain pada dada.
Denyut jantung yang normal mempunyai pola bunyi yang konsisten seperti "lubb" dan "dubb". Suara ini ada hubungannya dengan menutupnya katup jantung. "Lubb" diikuti jeda pendek dan "dubb" diikuti jeda lebih panjang.
Perbedaan insensitas bunyi jantung ini menjadi kunci adanya suatu penyakit yang terkait dengan jantung atau pau. Obesitas, emfisema, atau cairan sekitar jantung dapat meredam bunyi denyut jantung.
Selain itu dengan stetoskop juga dapat terdeteksi suara-suara lain. Misalnya saja suara bising jantung (murmur), akibat turbulensi selama jantung berdenyut. Tergantung lokasi dan sifat bising jantung dan hubungannya dengan suara lubb-dubb tadi, biasanya dokter dapat mengidentifikasi adanya suatu perubahan struktural pada jantung yang menjadi penyebab turbulensi itu.
Bising jantung dapat menjadi tanda adanya anemia, katup bocor, atau masalah lain. Namun, ada juga bising jantung yang tidak ada kaitannya dengan kondisi jantung, dan itu tidak membahayakan.
sumber : kompas
http://dede-health.blogspot.com
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment