Fakta ini akan mengejutkan banyak orang, tapi ciuman dipastikan tidak akan menularkan flu. Keluarga terbesar dari virus yang menyebabkan pilek adalah rhinovirus dan virus ini jarang masuk ke tubuh seseorang melalui mulut.
Flu atau pilek merupakan salah satu jenis infeksi yang paling umum terjadi, beberapa orang bahkan bisa mengalaminya berkali-kali dalam setahun. Tapi berdasarkan penelitian University of Wisconsin Medical School penyakit flu tidak bisa menular hanya karena ciuman. Fakta ini merupakan salah satu dari 8 fakta tentang flu.
Karena diperlukan virus sebanyak 8.000 lebih virus agar bisa menyebabkan infeksi melalui air liur. Tapi sebagian besar pilek disebarkan melalui batuk, bersin atau menyentuh permukaan yang terinfeksi.
Kenapa ciuman tidak menularkan pilek? Ini karena virus flu diduga hanya terdapat di cairan ingus bukan di air liur (saliva). "Pertama kali berciuman, hanya sedikit virus yang dipindahkan dari air liur dan orang yang kekebalnnya bagus tidak akan mudah tertular," jelas Journal Medical Hypotheses.
Penyakit yang perlu diwaspadai akibat ciuman justru adalah penyakit menular seksual atau infeksi lainnya bukan flu karena air liur juga bisa menjadi media perantara virus mematikan.
Selain ciuman tidak menularkan flu, ada juga fakta lain seputar flu yang cukup mengejutkan seperti dikutip dari Dailymail, Rabu (13/10/2010)
Vitamin C tidak akan menghentikan flu
Lebih dari 30 uji klinis yang melibatkan 10.000 orang telah meneliti efek dari mengonsumsi vitamin C sehari-hari. Hasil yang didapatkan menunjukkan hal tersebut tidak dapat mencegah flu, namun hanya sedikit mengurangi gejala yang muncul.
Lendir hijau bukan tanda infeksi bakteri
Lendir yang berwarna hijau bukanlah tanda infeksi bakteri, tetapi tanda bahwa sistem kekebalan tubuh bekerja dengan baik.
Tubuh akan merekrut sel-sel darah putih untuk melawan virus, sehingga terjadi perubahan warna lendir dari jernih, kuning ke hijau. Hal ini karena sel-sel tersebut membawa hijau besi yang mengandung enzim. Semakin hijau warna lendirnya menunjukkan respons yang lebih kuat dari sistem kekebalan tubuh.
Menyedot hidung terlalu keras tidak akan membantu
Perasaan tersumbat serta napas yang sulit selama flu bukan disebabkan oleh kelebihan lendir, melainkan akibat pembengkakan pembuluh darah di bagian hidung.
Pembengkakan ini terjadi secara bergantian, sehingga satu bagian hidung akan memiliki saluran udara yang lebih kecil dibandingkan bagian hidung lainnya. Karena itu cobalah untuk menyedotnya secara lembut pada satu lubang.
Menghangatkan tubuh tidak akan melindungi diri dari flu
Ron Taylor dari University of Virginia menuturkan terpapar udara dingin tidak membuat seseorang terkena flu. Meski demikian flu memang paling banyak terjadi di musim dingin, hal ini karena cuaca yang dingin akan membuat seseorang lebih betah berada di dalam rumah yang membuat virus lebih mudah melompat dari satu orang ke orang lain.
Orang tua lebih sedikit terkena pilek
Kerentanan seseorang terkena flu akan menurun dari waktu ke waktu, misalnya seseorang yang berusia di atas 50 tahun mungkin hanya setengah kali menderita flu. Hal ini disebabkan orang tua telah terkena flu lebih banyak dibandingkan orang muda, sehingga telah mengembangkan antibodi yang lebih besar terhadap virus flu.
Flu bisa mempengaruhi berat badan
Salah satu keluarga dari virus flu adalah adenovirus yang tidak hanya berpengaruh terhadap hidung tersumbat tapi juga obesitas.
Tiga jenis adenovirus bisa memicu gejala flu, tetapi pada orang-orang tertentu virus ini dapat mempengaruhi kecepatan pembentukkan sel lemak. Sehingga orang yang terinfeksi virus ini akan mengalami peningkatan berat badan yang lebih cepat.
Gen turut mempengaruhi
Selama bertahun-tahun para ilmuwan telah menemukan bahwa variasi genetik kemungkinan mempengaruhi kenapa seseorang menderita flu lebih banyak dibanding orang lain. Hal ini diperkirakan adanya perbedaan dalam sel-sel reseptor, sehingga rhinovirus lebih mudah menyerang tubuh.
http://dede-health.blogspot.com
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment