Friday, April 16, 2010

Asuhan Keperawatan Pasien dengan Syndrom Steven Johnson

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN SYNDROM STEVEN JOHNSON ( SSJ )

Pengkajian

1. Biodata Pasien :
  • Nama, umur, jenis kelamin, status perkawinan, agama, suku/bangsa, pendidikan, pekerjaan, alamat, dan nomor register.
2. Biodata Penaggung Jawab :
  • Nama, umur, jenis kelamin, status perkawinan, agama, suku/bangsa, pendidikan, pekerjaan, pendapatan, alamat.
3. Riwayat Kesahatan Pasien :
  • Riwayat Kesehatan Dahulu
  • Riwayat Kesehatan Sekarang
  • Riwayat Kesehatan Keluarga
4. Kebiasaan Sehari-hari :
  • Makan dan Minum
  • Eliminasi : BAK dan BAB
  • Personal Hygiene
5. Pemeriksaan Fisik / Head To Toe

Diagnosa Keperawatan
  1. Gangguan integritas kulit b.d. inflamasi dermal dan epidermal
  2. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d. kesulitan menelan
  3. Gangguan rasa nyaman, nyeri b.d. inflamasi pada kulit
  4. Gangguan intoleransi aktivitas b.d. kelemahan fisik
  5. Gangguan Persepsi sensori: kurang penglihatan b.d konjungtifitis
Intervensi Keperawatan

1. Gangguan integritas kulit b.d. inflamasi dermal dan epidermal

Kriteria Hasil :
  • Menunjukkan kulit dan jaringan kulit yang utuh
Intervensi :
  • Observasi kulit setiap hari catat turgor sirkulasi dan sensori serta perubahan lainnya yang terjadi. Rasional : menentukan garis dasar dimana perubahan pada status dapat dibandingkan dan melakukan intervensi yang tepat
  • Gunakan pakaian tipis dan alat tenun yang lembut. Rasional : menurunkan iritasi garis jahitan dan tekanan dari baju, membiarkan insisi terbuka terhadap udara meningkat proses penyembuhan dan menurunkan resiko infeksi
  • Jaga kebersihan alat tenun. Rasional : untuk mencegah infeksi
  • Kolaborasi dengan tim medis. Rasional : untuk mencegah infeksi lebih lanjut
2. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d. kesulitan menelan

Kriteria Hasil :
  • Menunjukkan berat badan stabil/peningkatan berat badan
Intervensi :
  • Kaji kebiasaan makanan yang disukai/tidak disukai. Rasional : memberikan pasien/orang terdekat rasa kontrol, meningkatkan partisipasi dalam perawatan dan dapat memperbaiki pemasukan
  • Berikan makanan dalam porsi sedikit tapi sering. Rasional : membantu mencegah distensi gaster/ketidaknyamanan
  • Hidangkan makanan dalam keadaan hangat. Rasional : meningkatkan nafsu makan
  • Kerjasama dengan ahli gizi. Rasional : kalori protein dan vitamin untuk memenuhi peningkatan kebutuhan metabolik, mempertahankan berat badan dan mendorong regenerasi jaringan.
3. Gangguan rasa nyaman, nyeri b.d. inflamasi pada kulit

Kriteria Hasil :
  • Melaporkan nyeri berkurang
  • Menunjukkan ekspresi wajah/postur tubuh rileks
Intervensi :
  • Kaji keluhan nyeri, perhatikan lokasi dan intensitasnya. Rasional : nyeri hampir selalu ada pada beberapa derajat beratnya keterlibatan jaringan
  • Berikan tindakan kenyamanan dasar ex: pijatan pada area yang sakit. Rasional : meningkatkan relaksasi, menurunkan tegangan otot dan kelelahan umum
  • Pantau TTV. Rasional : metode IV sering digunakan pada awal untuk memaksimalkan efek obat
  • Berikan analgetik sesuai indikasi. Rasional : menghilangkan rasa nyeri
4. Gangguan intoleransi aktivitas b.d. kelemahan fisik

Kriteria Hasil :
  • Klien melaporkan peningkatan toleransi aktivitas
Intervensi :
  • Kaji respon individu terhadap aktivitas. Rasional : mengetahui tingkat kemampuan individu dalam pemenuhan aktivitas sehari-hari.
  • Bantu klien dalam memenuhi aktivitas sehari-hari dengan tingkat keterbatasan yang dimiliki klien. Rasional : energi yang dikeluarkan lebih optimal
  • Jelaskan pentingnya pembatasan energi. Rasional : energi penting untuk membantu proses metabolisme tubuh
  • Libatkan keluarga dalam pemenuhan aktivitas klien. Rasional : klien mendapat dukungan psikologi dari keluarga
5. Gangguan Persepsi sensori: kurang penglihatan b.d konjungtifitis

Kriteria Hasil :
  • Kooperatif dalam tindakan
  • Menyadari hilangnya pengelihatan secara permanen
Intervensi :
  • Kaji dan catat ketajaman pengelihatan Rasional: Menetukan kemampuan visual
  • Kaji deskripsi fungsional apa yang dapat dilihat/tidak. Rasional: Memberikan keakuratan thd pengelihatan dan perawatan.
  • Sesuaikan lingkungan dengan kemampuan pengelihatan. Rasional: Meningkatkan self care dan mengurangi ketergantungan.
  • Kaji jumlah dan tipe rangsangan yang dapat diterima klien. Rasional : Meningkatkan rangsangan pada waktu kemampuan pengelihatan menurun.
Daftar Pustaka
  1. Corwin, Elizabeth. J. 2001. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta: EGC.
  2. Doenges. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan Edisi 3. Jakarta: EGC.
  3. Hamzah, Mochtar. 2005. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi 4. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
  4. Price dan Wilson. 1991. Patofisiologi Konsep Klinik Proses-Proses Penyakit Edisi 2. Jakarta: EGC.
  5. Tim Penyusun. 1982. Kapita Selekta Kedokteran Jilid 2. Jakarta: Media Aesculapius.
  6. Tim Penyusun. 2000. Kapita Selekta Kedokteran 2. Jakarta: Media Aesculapius.

No comments:

Post a Comment