Mekanisme gerakan mulut, lidah, dan rahang bayi serta aliran air susu antara botol dot dan ASI memang berbeda. Pada botol dot, bayi cukup memasukkan mulutnya sampai ujung dot, susu akan mengalir dengan sendirinya tanpa perlu menghisap terlalu kuat. Sedangkan pada ASI, mulut bayi harus mencapai areola, bukan hanya ujung puting. Sering tanpa kerjasama mulut, lidah, dan rahangnya, ASI tidak sendirinya mengucur.
Pemakaian dot (pacifier) pada bulan-bulan awal kelahiran memang menimbulkan kontroversi. Di satu sisi mampu memberi kenyamanan pada bayi yang belum/tidak memperoleh ASI. Tetapi di sisi lain dapat menimbulkan istilah bingung puting ini (mungkin tidak semua dokter menyetujui istilah tersebut).
Sebaiknya memang si kecil hanya diberikan ASI saja selama 4-6 bulan pertama. Kondisi tertentu mungkin akan memaksa pemberian ASI yang diperas, susu formula, ASI/susu formula dengan botol (+ sendok atau dot). Misalnya:
- belum keluarnya ASI saat bayi baru lahir, apalagi bayi kuning
- ASI kurang lancar
- ibu sakit/sedang dalam pengobatan
- ibu bekerja
Berikut pengalaman pribadi, tips dan trik menghadapi bingung puting:
- jangan menyerah (bayi biasanya akan menangis meraung-raung karena kegemarannya tidak segera diberikan)
- sabar, si kecil mungkin merasakan kegusaran (stres) ibu/pemberi ASI
- selang-seling/perjarang pemakaian dot
- karena beberapa bayi sering tidak sabar menanti kucuran ASI, basahi sedikit permukaan puting dan areola dengan ASI dan lumuri pula pada bibir si kecil
- berikan ASI saat bayi belum terlalu lapar
- jika bayi sudah tidak sabar, peras ASI, coba berikan dengan sendok (jangan dot) secara perlahan (agar tidak mudah tersedak); dekatkan ke bibirnya, biarkan si kecil menyelesaikannya; ingat pula menyendawakannya
- perbanyak kontak kulit payudara dengan wajah dan bibir si kecil sehingga ia dapat merasakan kehangatan yang tidak didapatnya dari dot botol
- coba berikan ASI saat ia tertidur, saat itu si kecil mungkin lupa dengan dotnya; sering pula saya perhatikan si kecil tidur sambil sesekali menggerakkan bibir mungilnya seperti sedang menyusu
Untuk informasi dan bantuan lebih lanjut, silakan hubungi dokter spesialis anak anda...
Bacaan lainnya:
No comments:
Post a Comment