Orangtua sebaiknya memperhatikan cara anak berjalan. Jika orangtua melihat cara berjalannya lucu dan tidak seperti balita lainnya, maka tak ada salahnya untuk memeriksakan kondisi tulang kakinya.
Cara berjalan anak balita sangat beragam, ada yang berjalan dengan kedua kaki mengangkang, memutar telapak kakinya ke dalam (seperti huruf O), memutar telapak kakinya keluar (seperti huruf X) dan berjalan jinjit.
Sebagian besar cacat kaki pada anak terabaikan kecuali sudah sangat berat sehingga anak mulai mengeluh. Kebanyakan bentuk kaki yang tidak normal pada balita akan kembali lurus dengan sendirinya hingga usia tertentu.
Seperti dikutip dari The Baby Book karangan Willian and Martha Sears, Jumat (22/1/2010) ada beberapa jadwal perkembangan yang normal untuk telapak kaki dan kaki balita, yaitu:
Bayi memiliki kaki bengkok sejak lahir hingga anak belajar berjalan.
Telapak kaki di putar ke dalam (seperti huruf O) hingga usia 2 tahun, jika tidak ada kelainan maka kaki akan kembali normal.
Telapak kaki di putar ke luar (seperti huruf X) mulai usia 3 tahun hingga maksimal anak berusia 7 tahun. Jika tidak ada kelainan, maka anak akan kembali berjalan normal.
Anak yang obesitas cenderung memiliki bentuk kaki O, ini dikarenakan kaki harus menopang berat badannya yang berlebih. Kaki anak bisa kembali normal jika anak melakukan diet sejak usia balita.
Jika sampai usia tersebut bayi tidak juga berjalan normal, maka orangtua bisa melakukan pemeriksaan sendiri terlebih dahulu. Caranya dengan menidurkan bayi dan posisi kakinya diluruskan lalu amati apakah kakinya simetris atau tidak, adakah bentuk tulang yang agak bengkok, perhatikan panjang dari kaki anak dan apakah anak suka tersandung jika sedang berlari.
Setelah ditemukan adanya tanda-tanda ketidaknormalan, sebaiknya orangtua membawa anak ke ahli ortopedik agar masih bisa disembuhkan. Dokter biasanya akan mencari tahu terlebih dahulu apa yang menyebabkan kelainan tersebut. Biasanya kelainan bentuk kaki O disebabkan karena bagian bawah kaki yang menekuk ke dalam (internal tibial torsion/ITT) atau karena adanya tulang kaki bagian atas yang menekuk ke dalam.
Perawatan yang diberikan adalah berupa terapi. Pada sejumlah perawatan, anak akan diberi penahan agar telapak kaki tidak memutar ke dalam atau luar yang diletakkan pada sepatu khusus.
Selain itu hindari anak tidur dengan posisi meringkuk, jangan biarkan anak duduk dengan posisi kaki ditekuk ke belakang dan ditindih, usahakan anak duduk dengan posisi kaki bersila atau diluruskan ke depan serta biasakan anak duduk dan tidur dalam posisi yang benar untuk mengurangi risiko bentuk kaki yang cacat.
Jika kelainan ini bisa diketahui secara dini dan dapat segera ditolong, maka bisa mencegah terjadinya masalah ortopedi lainnya dikemudian hari. Selain itu anak tidak akan menjadi malu karena penampilannya berbeda dari anak-anak lain.
http://dede-health.blogspot.com
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment