Thursday, April 1, 2010

Asuhan Keperawatan Pasien dengan Diabetes Militus

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN DIABETES MILITUS
Pengkajian

1. Biodata Pasien : Nama, usia, jenis kelamin, agama, status, alamat

2. Biodata Penanggung jawab : Nama, usia, jenis kelamin, agama, status, alamat

3. Riwayat Kesehatan
  • Riwayat Kesehatan Dahulu : Berapa lama klien menderita DM, bagaimana penanganannya, mendapat terapi insulin jenis apa, bagaimana cara minum obatnya apakah teratur atau tidak, apa saja yang dilakukan klien untuk menanggulangi penyakitnya.
  • Riwayat Kesehatan Sekarang
  • Riwayat Kesehatan Keluarga
4. Kebiasaan Sehari-hari
  • Makan/ Minum
  • Eliminasi
  • Personal Hygiene
  • Aktivitas
5. Pemeriksaan Fisik / Head To Toe 

Diagnosa Keperawatan
  1. Resiko tinggi gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan
  2. Kekurangan volume cairan
  3. Gangguan integritas kulit
  4. Resiko terjadi injury
Intervensi Keperawatan

1. Diagnosa 1 : Resiko tinggi gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan berhubungan dengan penurunan masukan oral, anoreksia, mual, peningkatan metabolisme protein, lemak.
Tujuan :
  • Kebutuhan nutrisi pasien terpenuhi
Kriteria Hasil :
  • Pasien dapat mencerna jumlah kalori atau nutrien yang tepat
  • Berat badan stabil atau penambahan ke arah rentang biasanya
Intervensi :
  • Timbang berat badan setiap hari atau sesuai dengan indikasi.
  • Tentukan program diet dan pola makan pasien dan bandingkan dengan makanan yang dapat dihabiskan pasien.
  • Auskultasi bising usus, catat adanya nyeri abdomen / perut kembung, mual, muntahan makanan yang belum sempat dicerna, pertahankan keadaan puasa sesuai dengan indikasi.
  • Berikan makanan cair yang mengandung zat makanan (nutrien) dan elektrolit dengan segera jika pasien sudah dapat mentoleransinya melalui oral.
  • Libatkan keluarga pasien pada pencernaan makan ini sesuai dengan indikasi.
  • Observasi tanda-tanda hipoglikemia seperti perubahan tingkat kesadaran, kulit lembab/dingin, denyut nadi cepat, lapar, peka rangsang, cemas, sakit kepala.
  • Kolaborasi melakukan pemeriksaan gula darah.
  • Kolaborasi pemberian pengobatan insulin.
  • Kolaborasi dengan ahli diet.

2. Diagnosa 2 : Kekurangan volume cairan berhubungan dengan diuresis osmotik.
Tujuan : 
  • Kebutuhan cairan atau hidrasi pasien terpenuhi
Kriteria Hasil :
  • Pasien menunjukkan hidrasi yang adekuat dibuktikan oleh tanda vital stabil, nadi perifer dapat diraba, turgor kulit dan pengisian kapiler baik, haluaran urin tepat secara individu dan kadar elektrolit dalam batas normal.
Intervensi :
  • Pantau tanda-tanda vital, catat adanya perubahan TD ortostatik
  • Pantau pola nafas seperti adanya pernafasan kusmaul
  • Kaji frekuensi dan kualitas pernafasan, penggunaan otot bantu nafas
  • Kaji nadi perifer, pengisian kapiler, turgor kulit dan membran mukosa
  • Pantau masukan dan pengeluaran
  • Pertahankan untuk memberikan cairan paling sedikit 2500 ml/hari dalam batas yang dapat ditoleransi jantung
  • Catat hal-hal seperti mual, muntah dan distensi lambung.
  • Observasi adanya kelelahan yang meningkat, edema, peningkatan BB, nadi tidak teratur
  • Kolaborasi : berikan terapi cairan normal salin dengan atau tanpa dextrosa, pantau pemeriksaan laboratorium (Ht, BUN, Na, K).

3. Diagnosa 3 : Gangguan integritas kulit berhubungan dengan perubahan status metabolik (neuropati perifer).
Tujuan : 
  • Gangguan integritas kulit dapat berkurang atau menunjukkan penyembuhan.
Kriteria Hasil :
  • Kondisi luka menunjukkan adanya perbaikan jaringan dan tidak terinfeksi
Intervensi :
  • Kaji luka, adanya epitelisasi, perubahan warna, edema, dan discharge, frekuensi ganti balut.
  • Kaji tanda vital
  • Kaji adanya nyeri
  • Lakukan perawatan luka
  • Kolaborasi pemberian insulin dan medikasi.
  • Kolaborasi pemberian antibiotik sesuai indikasi.

4. Diagnosa 4 : Resiko terjadi injury berhubungan dengan penurunan fungsi penglihatan
Tujuan : 
  • Pasien tidak mengalami injury
Kriteria Hasil :
  • Pasien dapat memenuhi kebutuhannya tanpa mengalami injury
Intervensi :
  • Hindarkan lantai yang licin.
  • Gunakan bed yang rendah.
  • Orientasikan klien dengan ruangan.
  • Bantu klien dalam melakukan aktivitas sehari-hari
  • Bantu pasien dalam ambulasi atau perubahan posisi.

No comments:

Post a Comment