Pertanyaan :
Saya ibu rumah tangga. Suami saya lebih tua 20 tahun. Kami sudah menikah selama tiga setengah tahun tetapi belum juga dikaruniai anak. Kami terpisah jarak karena bekerja. Bertemu minimal dua minggu. Saya juga berbadan gemuk dengan kelebihan 20 kilogram. Kami pernah ke dokter kandungan bahkan inseminasi tapi tidak berhasil. Apakah faktor usia atau berat badan saya menjadi penyebab belum memiliki anak?
Jawab:
Sepasang suami istri dikatakan menderita infertilitas bila setelah menikah selama setahun dan rutin melakukan hubungan seksual namun belum juga terjadi kehamilan. Infertilitas ini merupakan hal yang cukup menjadi masalah dalam sebuah pernikahan. Bahkan tidak jarang ada pasangan yang sampai berpisah karena belum juga dikaruniai keturunan. Penyebab dari infertilitas ini sangat bervariasi, dan dapat disebabkan oleh pihak suami, pihak istri ataupun keduanya.
Setiap laki-laki normal yang secara biologis sudah matang akan memproduksi sperma setiap harinya. Hal ini berlangsung terus menerus dan bila tidak dikeluarkan melalui hubungan seksual akan keluar melalui mimpi basah ataupun akan diserap tubuh. Seorang laki-laki akan mencapai puncak kematangan seksual pada usia 25-40 tahun dimana saat itu sperma paling banyak diproduksi. Setelah usia di atas 40 tahun, maka sperma akan tetap diproduksi hanya saja jumlahnya semakin berkurang. Untuk pasangan yang mengalami infertilitas analisis sperma harus dilakukan, untuk menilai bagaimana kualitas dan kuantitas sperma suami anda, karena sangat mempengaruhi terjadinya pembuahan.
Infertilitas ini juga banyak disebabkan oleh kelainan di pihak istri, misalnya tuba yang tersumbat, adanya kista atau mioma yang dapat menghambat terjadinya kehamilan, timbulnya imunitas terhadap sperma sehingga tubuh menolak sperma, sampai polikistik ovarium yang biasanya disertai dengan berat badan yang berlebih. Pada kasus infertilitas harus diperiksakan kelainan apa yang menjadi penyebabnya, bagaimana fungsi organ-organ seperti indung telur, tuba, rahim, atau adakah tumor yang menghalangi terjadinya kehamilan. Biasanya perlu dilakukan pemeriksaan ultrasonografi melalui vagina untuk menilai kondisi alat-alat kandungan dan sekitarnya dan pemeriksaan histerosalpingografi yang dapat menilai fungsi tuba/saluran telur.
Bagi Anda dan pasangan, tentunya sebelum dilakukan inseminasi harus sudah dilakukan berbagai pemeriksaan terhadap Anda berdua, untuk mengetahui terlebih dahulu apa yang menjadi penyebab infertilitas ini. Jika belum pernah dilakukan maka Anda dan pasangan dapat mendatangi dokter kandungan Anda untuk meminta berbagai pemeriksaan di atas.
No comments:
Post a Comment