Thursday, April 22, 2010

Transfusi Darah

TRANSFUSI DARAH

Pengertian

Transfusi darah adalah prosedur medis yang sering dilakukan. Pada transfusi, darah dimasukkan ke dalam tubuh melalui pembuluh darah vena menggunakan infus set. Transfusi darah sering dilakukan untuk mengganti darah yang hilang saat pembedahan atau akibat luka kecelakaan. Transfusi juga dilakukan jika tubuh tidak mampu memproduksi sel darah karena suatu penyakit.

Saat transfusi darah dilakukan, pembuluh darah vena ditusuk dengan sebuah jarum kecil terbuat dari bahan elastis. Jarum tersebut terhubung dengan infus set. Melalui infus set dan jarum tersebut, darah disalurkan ke dalam tubuh. Prosedur transfusi darah biasanya memakan waktu 1 sampai 4 jam, tergantung berapa banyak darah yang mesti ditransfusikan.

Transfusi darah merupakan prosedur yang banyak dilakukan. Setiap tahun, hampir 5 juta orang di Amerika membutuhkan transfusi darah. Kebanyakan transfusi berlangsung normal. Tetapi, beberapa diantaranya dapat terjadi komplikasi ringan. Walaupun sangat jarang, komplikasi berat dapat juga terjadi.

Darah disusun oleh berbagai macam sel, yaitu sel darah merah, sel darah putih, trombosit, dan plasma. Darah dapat ditransfusikan secara keseluruhan (whole blood transfusion) atau hanya bagian tertentu saja, seperti transfusi trombosit, transfusi plasma, dll.

Golongan Darah

Golongan darah manusia terdiri dari 4 macam, yaitu A, B, AB, dan O. Selain itu, darah juga digolongkan menjadi Rh-positif dan Rh-negatif. Jadi, jika seseorang bergolongan darah A, maka ia mungkin bergolongan darah A positif atau A negatif.

Golongan darah yang ditransfusikan harus sesuai dengan golongan darah penerima. Jika tidak, antibodi yang terdapat pada tubuh penerima akan menyerang darah yang ditransfusikan.

Golongan darah O aman ditransfusikan ke semua golongan darah. Sekitar 40 persen penduduk mempunyai golongan darah O. orang dengan golongan darah O disebut juga donor universal. Golongan darah O biasanya ditransfusikan pada kasus gawat darurat dimana tidak cukup waktu lagi untuk melakukan tes golongan darah bagi korban.

Orang-orang dengan golongan darah AB disebut penerima universal (universal recipient). Artinya, mereka dapat menerima darah dari golongan mana saja.

Jika seseorang mempunyai golongan darah Rh-positif, maka ia dapat menerima darah Rh-positif maupun negatif. Tetapi mereka yang bergolongan darah Rh-negatif, hanya dapat menerima darah Rh-negatif juga. Darah Rh-negatif biasanya digunakan dalam situasi emergensi jika tidak ada waktu lagi untuk melakukan tes golongan Rh korban.

Bank Darah

Bank darah bertugas mengumpulkan, menguji, dan menyimpan darah. Unit ini dengan teliti melakukan penapisan (screening) darah terhadap kuman penyebab penyakit, seperti virus (HIV, hepatitis, dll).

Bank darah juga akan melakukan pemeriksaan terhadap darah yang didonorkan untuk mengetahui golongan darahnya, apakah A,B, AB, O, atau apakah Rh-positif atau Rh-negatif. Darah yang tidak cocok, jika ditransfusikan, akan menimbulkan penyakit bagi penerima. Oleh karena itulah mengapa bank darah memeriksa dengan sangat hati-hati golongan darah yang didonorkan.

Dalam menyiapkan darah untuk ditransfusikan, beberapa bank darah membuang lebih dulu sel darah putih. Proses ini dinamakan white cell or leukocyte reduction. Walaupun jarang, beberapa orang akan mengalami alergi terhadap sel darah putih di dalam darah donor. Membuang sel darah putih tersebut mengurangi kemungkinan terjadinya reaksi alergi.

Tidak semua transfusi mesti menggunakan darah dari orang lain. Jika anda direncanakan untuk menjalani operasi, maka anda akan membutuhkan transfusi darah karena hilangnya darah saat operasi dilakukan. Jika operasi tersebut dijadwalkan beberapa bulan ke depan, dokter anda mungkin meminta apakah anda ingin menggunakan darah anda sendiri, ketimbang darah orang lain.

Jika anda memilih untuk menggunakan darah sendiri, maka darah anda diambil lebih dahulu, kemudian di simpan di bank darah. Pada saat anda dioperasi, darah tersebut diambil kembali untuk ditransfusikan ke dalam tubuh anda.

Alternatif lain Transfusi Darah

Para peneliti saat ini bekerja untuk menemukan cara untuk membuat darah. Sekarang ini belum ada alternatif pengganti darah yang dibuat oleh manusia. Tetapi, para peneliti telah mengembangkan obat yang dapat merangsang produksi darah.

Sebagai contoh, pasien dengan penyakit ginjal dapat menggunakan obat yang disebut eritropoietin yang membantu tubuh untuk memproduksi lebih banyak sel darah merah. Dengan demikian, pasien tersebut membutuhkan transfusi darah lebih sedikit.

Dokter bedah juga mencoba untuk mengurangi jumlah darah yang hilang selama operasi, sehingga jumlah darah yang ditransfusikan dapat dikurangi. Kadang-kadang, darah yang keluar dari luka operasi dikumpulkan dan dimasukkan kembali ke tubuh pasien.

No comments:

Post a Comment