Tuesday, November 23, 2010

Kiat Mendapatkan Beasiswa S2/S3 Luar Negeri

Tips mendapatkan beasiswa berikut bersifat umum, untuk beasiswa-beasiswa tertentu mempunyai karakteristik yang berbeda, dikutip dari http://dhidik.wordpress.com/2009/03/08/beasiswa-s2-s3-luar-negeri/ :

1. Bahasa

Pertama kali kita harus belajar bahasa inggris, minimal TOEFL untuk ke Eropa dan negara2 lain kebanyakan 550 (paper-based toefl). Persyaratan bahasa tidak bisa ditawar-tawar lagi. Di negara common wealthnya Inggris terkadang pesyaratan bahasa sering lebih tinggi dari 550. Semakin mahir kita berbahasa inggris semakin besar peluang untuk mendapatkanu beasiswa. beasiswa seperti Jerman dan Jepang pun mempersyaratkan bahasa inggris 550. Setelah menguasai bahasa inggris sebaiknya mempelajari bahasa negara tujuan misal Jerman, Perancis atau Jepang. Akan tetapi jika memang kita misalnya sudah menetapkan akan sekolah di jerman, persyaratan TOEFL bisa kita ganti dengan kemampuan bahasa jerman yang baik. Info mengenai paper-based toefl dan internet-based toefl dapt di klik di sini.

2. Prestasi Akademik

Bagi yang masih kuliah S1 sebaiknya berusaha untuk mendapatkan IPK minimal 3. Sering kali beasiswa mempersyaratkan IPK. Semakin tinggi IPK kita semakin luas kesempatan mendapatkan beasiswa. IPK memang bukan hal utama tapi bisa menjadi nilai tambah kita. Untuk yang IPKnya kurang sebaiknya didukung dengan publikasi atau tulisan ilmiah. Bagi yang bekerja bukan sebagai dosen maupun peneliti sebaiknya didukung dengan keahlian yang memadai.

3. Menjalin kontak dengan calon supervisor

Pemberi beasiswa biasanya akan memilih orang yang sudah siap. Jika kita sudah mendapatkan penerimaan dari profesor akan memberi nilai tambah tersendiri bagi kita. Silahkan lihat tulisan saya tentang
Tips Mencari Supervisor

4. Kelengkapan administrasi

Jika melamar beasiswa persiapkan administrasi selengkap mungkin, minimal sama dengan persyaratan yang ada.Kalau bisa ditambah dengan beberapa yang memang relevan. Semakin lengkap persyaratan kita kemungkinan dipanggil wawancara akan semakin besar. Berikut syarat-syarat yang sering diminta

- CV. Dalam membuat cv yang harus diperhatikan adalah daftar publikasi ilmiah dan pengalaman kerja. Cantumkan hal-hal yang memperkuat posisi tawar kita untuk meraih beasiswa. Pencantuman hal yang tidak relevan terkadang merugikan karena orang yang melihat cv kita kesulitan mencari keunggulan kita.
- Kemampuan Bahasa (TOEFL, IELTS, Test bahasa asing lain) untuk TOEFL sebaiknya minimal ITP TOEFL
- Ijasah Transkrip dalam Bahasa Inggris
- Rekomendasi dari bekas pembimbing (sebaiknya yang telah bergelar Doktor, atau yang mempunyai jabatan strategis misal ketua jurusan atau dekan). Rekomendasi ini sangat penting dan bukan hanya sekedar pelengkap administrasi. Sebaiknya yang merekomendasi mengirimkan secara langsung ke institusi yang kita lamar melalui email atau dikirim dalam amplop tersegel oleh pemberi rekomendasi. Rekomendasi ini termasuk bahan utama yang digunakan oleh profesor atau tim yang menyeleksi kita. Terkadang bisa juga dikirim dalam berkas lamaran kita, hanya saja seharusnya tersegel dengan tanda tangan pemberi rekomendasi.
- Motivation letter: silahkan tanya Prof Google masalah membuat motivation letter
- Akte kelahiran dalam bahasa Inggris (tidak wajib tapi sering kali diminta
- Hasil Test Potensi Akademik. Untuk beasiswa yang berasal dari indonesia seperti Dikti, Diknas, Depkominfo biasanya mensyaratkan ini.

Sebaiknya syarat2 tersebut dipersiapkan sedini mungkin. Beasiswa Luar Negeri mempunyai deadline yang berbeda-beda bulan nya. Silahkan liat di tulisan saya
Berburu Beasiswa S2/S3 luar negeri

5. Proposal research

Proposal riset wajib bagi yang S3. Untuk yang S2 sebaiknya jika mau melanjutkan S3 maka mengambil S2 yang minimal kombinasi antara kuliah dan riset. Dalam membuat proposal riset sebaiknya menggunakan pustaka dari jurnal-jurnal terbaru. Untuk mendapatkan tentang gambaran riset yang akan dilakukan sebaiknya mencari pada web universitas yang akan dituju. Penyesuaian riset kita dengan riset calon supervisor kita akan memudahkan segala sesuatunya.

6. Persiapan Wawancara

Untuk yang hanya mengambil course work saya tidak mengetahui seperti apa wawancaranya. Untuk yang mixed sebenarnya yang paling utama adalah tentang rencana riset kita. Persiapkan dengan matang rencana riset kita. Pengetahuan tentang negara yang dituju dan pengetahuan tentang negara kita sering kali dibutuhkan. Sebaiknya kita mepersiapkan dokumen-dokumen pendukung untuk ditunjukan pada saat wawancara untuk memperkuat argumen kita.

No comments:

Post a Comment